Seminar Program Dinas Kesehatan Si Jari Emas
Sistem Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal atau yang dikenal dengan SIJARIEMAS adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan proses pertukaran informasi dan komunikasi rujukan gawat darurat ibu dan bayi baru lahir. SIJARIEMAS bukanlah sebuah sistem informasi pencatatan dan pelaporan semata namun lebih merupakan sistem informasi dan komunikasi kegawatdaruratan dan persiapan kegawatdaruratan yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan dan bayi baru lahir. Dengan adanya SIJARIEMAS maka komunikasi dan kolaborasi jejaring rujukan dapat menjadi lebih efektive dan efisien dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk peningkatan kualitas rujukan baik disisi perujuk maupun tempat tujuan rujukan. SIJARIEMAS khusus dikembangkan guna mendukung program pemerintah Republik Indonesia dalam percepatan penurunan AKI (angka kematian ibu) and AKB (angka kematian bayi) di tanah air sesuai dengan amanat MGDs 4 dan 5.
Selama ini faktor keterlambatan yang dikenal sebagai 3 Terlambat (terlambat deteksi dan mengambil keputusan, terlambat merujuk, terlambat mendapat pertolongan oleh tenaga profesional) menjadi faktor penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir yang terkait dengan proses pengelolaan rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir. Hal tersebut diperkuat oleh laporan world bank “And Then She Died”. Dalam laporan tersebut terdapat beberapa hal yang menjadi tantangan dalam rujukan yaitu : 1) bidan terlambat untuk merujuk, 2) fasilitas penerima rujukan tidak siap baik dalam hal peralatan, ruang maupun tenaga profesional, 3) rujukan yang berkali-kali, 4) pasien dirujuk tanpa stabilisasi, dan lain-lain. Selain faktor 3T, dikenal juga faktor 4 terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak) yang meningkatkan resiko kegawatdaruratan tersebut. Faktor terlambat dan terlalu tersebut dapat diminimalisasi apabila terbangun sebuah mekanisme komunikasi, kolaborasi dan pertukaran informasi dalam jejaring rujukan (masyarakat, pasien dan keluarga, tenaga kesehatan perujuk serta fasilitas penerima rujukan). Dengan komunikasi yang baik maka perujuk akan mendapatkan kepastian tempat tujuan rujukan sehingga tidak terjadi rujukan yang berkali-kali, pihak rumah sakit akan siap baik tenaga maupun peralatan untuk menerima rujukan, pasien yang dirujuk akan mendapatkan tindakan stabilisasi yang sesuai dengan panduan dokter di rumah sakit, dan lain- lain. Semua itu dapat dimungkinkan dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.Saat ini perkembangan teknologi informasi komunikasi sangat pesat khususnya pada teknologi telekomunikasi bergerak.
Seminar Program Dinas Kesehatan Si Jari Emas sudah dilaksanakan pada :
Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2016
Waktu : Pukul 08.00 WIB s/d 14.00 WIB
Tempat : STIKes Borneo Cendekia Medika
Jl. Sutan Syahrir No. 11, Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah